Senin, 10 Maret 2014


Analisis kurikulum
No
Aspek analisis
Hasil
1
Kompetensi inti
1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.      Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.      Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
4.      Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
2
Kompetensi Dasar
1.1    Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.2    Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakan.
2.1  Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitas sehari-hari.
2.4   Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari.
3.12 Mendeskripsikan stuktur bumi untuk menjelaskan fenomena gempa bumi dan gunung api, serta tindakan yang diperlukan untuk  mengurangi resiko bencana.
4.10  Menyajikan informasi berdasarkan pengolahan data fenomena gempa bumi dan gunung api di Indonesia
3





Indikator :
  1. Indikator kognitif produk
1.    Mendeskripsikan stuktur bumi (C2)
2. Menjelaskan bagian-bagian dari struktur bumi (C2)
3. Menjelaskan fenomena gempa bumi dan gunung api di Indonesia (C2)
4. Menyebutkan serta menjelaskan jenis gempa bumi  (C1)
5.    Menjelaskan hubungan antara stuktur bumi dengan fenomena gempa bumi dan gunung api (C5)
6. Menjelaskan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi resiko bencana (C2)

  1. Indikator kognitif proses

1.      Siswa dapat mengolah dan menyajikan data mengenai struktur bumi , fenomena gempa bumi dan gunung api ( C5)
2.       Siswa dapat menyebutkan serta membuat replika struktur lapisan bumi (C6)
3.      Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan pembuatan replika struktur bumi (C6)
4.       Siswa dapat melakukan percobaan menentukan dan membuat titik lokasi gempa bumi (C6)
5.      Siswa dapat menyebutkan istilah-istilah yang ada pada materi gempa bumi (C1)
6.      Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan penentuan titik gempa (C6)
7.      Siswa dapat melakukan percobaan simulasi Gunung api (C5)
8.      Siswa dapat membuat produk simulasi letusan gunung api (C6)
9.       Siswa dapat menjelaskan reaksi yang terjadi pada percobaan simulasi gunung api (C5)
10.   Siswa  dapat menjelaskan simulasi letusan gunung api yang terjadi pada kehidupa sesungguhnya (C5)
11.  Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan simulasi letusan gunung api (C6)


c.       Indikator afektif

1.      Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan percobaan. ( A2)
2.      Siswa melaporkan dan mengumpulkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan. (A4)
3.      Menumbuhkan sikap kerjasama dalam diskusi kelompok. (A4)
4.      Mendukung  suatu ide, gagasan, maupun saran dalam proses belajar mengajar.(A2)
5.      Mengembangkan perilaku berkarakter,  meliputi: jujur, mandiri, dan tanggung jawab. (A5)
6.      Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: bertanya, meyumbang ide, menjadi pendengar yang baik, kerjasama dan berkomunikasi. (A5)

d.      Indikator psikomotorik
1.       Siswa mampu menyajikan informasi berdasarkan pengolahan data mengenai fenomena gempa bumi dan gunung api (P4)
2.        Siswa mampu bertindak untuk mengurangi resiko bencana alam (P2)
3.       Siswa mampu mendesain  replika struktur lapisan bumi (P5)
4.        Siswa mampu menentukan titik lokasi gempa bumi (P5)
5.       Siswa mampu membuat simulasi gunung api (P5)
4
Topik/Subjek matter
1.    Struktur bumi
2.    Gempa bumi
3.    Gunung berapi
4.    Stuktur bumi kaitannya dengan fenomena gempa bumi dan gunung api
5.     Cara mengurangi resiko bencana

ANAISIS MATERI
Stuktur bumi kaitannya dengan fenomena gempa bumi dan gunung api , serta cara mengurangi resiko bencana
No.
Aspek
Hasil
1.
Fakta
1.      Terjadinya bencana  gempa bumi ditanah air.
2.      Terjadinya beberapa bencana letusan gunung api yang terjadi di tanah air.
3.      Rumah roboh akibat gempa bumi.
4.      Banyak korban jiwa pada musibah gempa bumi di Yogyakarta pada 26 Mei 2006.
5.      Hewan ternak mati terkena letusan gunung api.
6.      Sungai gendol meluap karena banjir lahar dingin Gunung Merapi.
7.      Hujan abu yang dialami seluruh warga Yogyakarta saat terjadi letusan Gunung Merapi.
2.
Konsep
1.      Stuktur bumi
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur, lapisan bumi bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a.       Kerak bumi 
Kerak bumi merupakan bagian terluar (permukaan bumi). Lapisan ini sebagai tempat tinggal bagi seluruh makhlik hidup.
b.      Selimut atau selubung (mantel )
Lapisan ini terletak dibawah lapisan kerak bumi. Tebal selumut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu dibagian bawah selimut mencapai 3000°C.
c.       Inti bumi (Core)
Inti bumi terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
2.      Gempa bumi
Gempa dapat diartikan sebagai bergetarnya lapisan litosfer dan permukaan bumi karena sebab-sebab tertentu. Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
·       Gempa tektonik 
·       Gempa vulkanik
·       Gempa terban (runtuhan
3.      Gunung api
Gunung api terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng yang terus menekan sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua, busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera dan busur dasar samudera yang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.
3.
Prinsip
1.    Prinsip Dasar dari Teori Lempeng Tektonik dan Hubungan dengan Penyebaran gunung berapi dan Gempa
           Menurut teori pergerakan lempeng tektonik kerak bumi ada 3 macam yaitu gerakan penutup sama lain, gerakan datang jauh satu sama lain dan gerakan setiap pertemuan lainnya.
a.     Gerakan pelat yang menutup satu sama lain akan menyebabkan tabrakan di mana salah satu piring akan masuk di bawah yang lain.
b.     Pergerakan lempeng bergerak menjauh satu sama lain akan menyebabkan rarefraction dan peregangan dari kerak bumi dan akhirnya terjadi, pemakaian material baru dari mantel membentuk jalur magmatik atau gunung.
c.     Gerakan bertemu satu sama lain ditandai oleh adanya kesalahan lateral yang seperti San Andres kesalahan besar di Amerika.
2.   Prinsip terbentuknya bumi berhubungan dengan aktivitas vulkanisme
Bumi pada saat terbentuk lebih panas, tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan perkembangan sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan panas dan intensitas vulkanisma di permukaan. Perambatan panas dari dalam bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang terpanaskan pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak menyebar dan menyempit disekitarnya.
3.   Hiposentrum dan episentrum sebagai pusat gempa
Hiposentrum (pusat gempa) adalah titik atau garis dalam litosfer yang menjadi tempat terjadinya gempa Episentrum adalah titik atau garis di permukaan Bumi sebagai tempat gelombang gempa dirambatkan ke wilayah di sekitarnya. Letak episentrum adalah tegak lurus terhadap hiposentrum.
4.
Hukum
1.     Hukum Laska
Hukum untuk mengukur jarak episentral ( jarak stasion ke episentrum )
         A = { ( S - P ) - 1'} x 1000 km
Keterangan:
A = jarak episentral
S = waktu terjadi gelombang skunder / kedua
P = waktu terjadi gelombang primer / pertama
1' = 1 menit = 60 detik

5.
Teori
1.      Teori tektonik lempeng
Menurut teori ini kulit bumi (kerak bumi) yang disebut litosfer terdiri dari lempengan yang mengambang di atas lapisan yang lebih padat yang disebut astenosfer. Ada dua jenis kerak bumi, yaitu Kerak samudra tersusun atas batuan yang bersifat basa, sedangkan kerak benua tersusun atas batuan yang bersifat asam. Teori ini menjelaskan tentang sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis karena adanya gaya endogen dari dalam bumi. 
2.      Teori terbentuknya bumi
·           Teori big bang
·           Teori Kabut Kant-Laplace
·           Teori Planetesimal
·           Teori Bintang Kembar
·           Teori pasang surut gas



0 komentar:

Posting Komentar