TUGAS PRAKTIKUM PENDIDIKAN
IPA
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Disususn oleh :
Nama
: Filly Noviana
NIM : 12312241003
Prodi :
Pendidikan IPA
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2013
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan
Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/ 2
Topik : Struktur bumi
Sub Topik : Stuktur bumi kaitannya dengan
fenomena gempa bumi dan gunung api , serta cara mengurangi resiko bencana
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 kali tatap muka)
A. KOMPETENSI INTI
1.
Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
2.
Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan
(factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian yang
tampak mata.
4.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
KOMPETENSI DASAR
1.1
Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam
ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.2
Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan
dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakan.
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan
percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3
Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab
dalam aktivitas sehari-hari.
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain
dalam aktivitas sehari-hari.
3.12
Mendeskripsikan stuktur bumi untuk menjelaskan fenomena gempa bumi dan gunung
api, serta tindakan yang diperlukan untuk
mengurangi resiko bencana.
4.10 Menyajikan informasi
berdasarkan pengolahan data fenomena gempa bumi dan gunung api di Indonesia
C. INDIKATOR
1. Kognitif
a.
Produk
1. Mendeskripsikan
stuktur bumi
2. Menjelaskan
bagian-bagian dari struktur bumi
3. Menjelaskan
fenomena gempa bumi dan gunung api di Indonesia
4. Menyebutkan
serta menjelaskan jenis gempa
5. Menjelaskan
hubungan antara stuktur bumi dengan fenomena gempa bumi dan gunung api
6. Menjelaskan
tindakan yang diperlukan untuk mengurangi resiko bencana
b. Proses
1. Siswa
dapat mengolah dan menyajikan data mengenai struktur bumi , fenomena gempa bumi
dan gunung api
2. Siswa dapat menyebutkan serta membuat replika
struktur lapisan bumi
3. Siswa
dapat menyimpulkan hasil percobaan pembuatan replika struktur bumi
4. Siswa dapat melakukan percobaan menentukan dan
membuat titik lokasi gempa bumi
5. Siswa
dapat menyebutkan istilah-istilah yang ada pada materi gempa bumi
6. Siswa
dapat menyimpulkan hasil percobaan penentuan titik gempa
7. Siswa
dapat melakukan percobaan simulasi Gunung api
8. Siswa
dapat membuat produk simulasi letusan gunung api
9. Siswa dapat menjelaskan reaksi yang terjadi
pada percobaan simulasi gunung api
10. Siswa
dapat menjelaskan simulasi letusan gunung api yang terjadi pada kehidupa
sesungguhnya
11.
Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan
simulasi letusan gunung api
2. Psikomotorik
a. Siswa mampu menyajikan informasi
berdasarkan pengolahan data mengenai fenomena gempa bumi dan gunung api
b.
Siswa mampu bertindak untuk mengurangi resiko bencana alam
c.
Siswa mampu membuat dan mendisain replika struktur lapisan bumi
d.
Siswa mampu menentukan titik lokasi gempa bumi
e.
Siswa mampu membuat simulasi letusan gunung api
3. Afektif
a. Mengembangkan
perilaku berkarakter, meliputi: jujur, mandiri, dan tanggung jawab.
b. Mengembangkan
keterampilan sosial, meliputi: bertanya, meyumbang ide, menjadi pendengar yang
baik, kerjasama dan berkomunikasi.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa mampu mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan
peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
2. Siswa mampu menjelaskan fenomena
gempa bumi dan gunung api di Indonesia.
3. Siswa
mampu mendeskripsikan Stuktur Bumi.
4. Siswa
mampu menyebutkan serta menjelaskan jenis-jenis gempa bumi.
5. Siswa
mampu menjelaskan hubungan antara
stuktur bumi dengan fenomena gempa bumi dan gunung api
6. Siswa
mampu menjelaskan
tindakan yang diperlukan untuk mengurangi resiko bencana
7. Mengembangkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,kerjasama, peduli, santun, dan saling
menghargai pendapat melalui kegiatan diskusi kelompok.
E. MATERI
Bumi merupakan satu-satuya planet yang dihuni oleh
berbagai makhluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara
struktur, lapisan bumi bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.
Kerak bumi
Kerak bumi merupakan bagian terluar (permukaan bumi).
Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang
terdiri dari batuan asam maupun basa. Lapisan ini sebagai tempat tinggal bagi
seluruh makhlik hidup. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1100°C. Lapisan
kerak bumi dan bagian dibawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2.
Selimut atau
selubung (mantel )
Selimut atau selubung (mantel) merupakan lapisan yang
terletak dibawah lapisan kerak bumi. Tebal selumut bumi mencapai 2.900 km dan
merupakan lapisan batuan padat. Suhu dibagian bawah selimut mencapai 3000° C.
3.
Inti bumi (core)
Inti bumi terdiri dari material cair, dengan penyusun
utama logam besi 90% , nikel 8% , dan lain-lainnya yang terdapata pada
kedalaman 2900-5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan
lapisan inti dalam. Lapisa inti luar tebalnya 2.000 km dan terdiri atas besi
cair yang suhunya mencapai 2.200 °C. inti dalam merupakan pusat bumi berbenuk
bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam terdiri dari nikel yang
suhunya mecapai 4.500 °C.
Gempa dapat diartikan sebagai bergetarnya lapisan
litosfer dan permukaan bumi karena sebab-sebab tertentu. Kekuatan getaran gempa
diukur oleh alat yang disebut Seismometer atau lebih
dikenal dengan Seismograf, sedangkan
kertas yang berisi rekaman frekuensi dan intensitas gempa dinamakan Seismogram.
Cabang ilmu kebumian yang secara khusus mempelajari kegempaan
dinamakanSeismologi. Berdasarkan faktor penyebabnya,
gempa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
·
Gempa tektonik yaitu
getaran gempa yang diakibatkan proses
tektonik baik lipatan atau patahan muka Bumi sehingga
mengakibatkan pergeseran (dislokasi) lapisan-lapisan batuan pembentuk litosfer.
Pusat gempa tektonik tersebar di sepanjang zona penyusupan (subduksi) lempeng
samudra ke bawah lempeng benua.
·
Gempa vulkanik, yaitu
getaran gempa yang menyertai aktivitas gunungapi, baik sebelum maupun pada saat
terjadi erupsi.
·
Gempa terban (runtuhan), yaitu
gempa yang terjadi akibat runtuhnya massa batuan mengisi ruang yang kosong
dalam litosfer. Gempa ini sering terjadi akibat ambruknya gua-gua kapur atau
terowongan pertambangan bawah tanah.
Penggolongan gempa juga didasarkan atas karakteristik
hiposentrum dan episentrumnya. Hiposentrum (pusat gempa) adalah titik atau
garis dalam litosfer yang menjadi tempat terjadinya gempa. Adapun Episentrum
adalah titik atau garis di permukaan Bumi sebagai tempat gelombang gempa
dirambatkan ke wilayah di sekitarnya. Letak episentrum adalah tegak lurus
terhadap hiposentrum.
Titik di
bawah tanah, tepat di tempat bebatuan berguncang dan menyebabkan gempa bumi
disebut pusat atau hiposentrum. Gerakan bebatuan menyebabkan getaran yang
disebut gelombang seismik. Gelombang seismik bergerak sangat cepat ke segala
arah dari pusat gempa. Gelombang paling kuat terjadi di titik pada permukaan
Bumi yang berada tepat di atas pusat, semakin jauh dari pusat maka gelombang seimik akan semakin lemah.
Berdasarkan kedalaman hiposentrum dikenal tiga macam gempa, yaitu sebagai
berikut.
1.
Gempa dalam, jika
jarak hiposentrumnya berkisar antara 300–700 km dari permukaan bumi.
2.
Gempa pertengahan, jika jarak
hiposentrumnya berkisar antara 100-300 km dari permukaan bumi.
3.
Gempa dangkal, jika jarak
hiposentrumnya kurang dari 100 km dari permukaan bumi.
Dari hiposentrum (pusat
gempa), gelombang seismik dirambatkan ke permukaan bumi berupa
gelombang primer (P) dan gelombang sekunder (S). Gelombang primer, yaitu
getaran yang kali pertama dirasakan di muka bumi oleh seismograf, sedangkan
getaran-getaran yang dirasakan selanjutnya dinamakan gempa sekunder. Setelah
sampai ke permukaan bumi, getaran gempa tersebut kemudian dirambatkan ke segala
arah dalam bentuk gelombang permukaan dengan cepat rambat antara 3,5–3,9
km/detik. Gelombang permukaan
inilah yang sering kali menghancurkan wilayah yang dilaluinya. Adapun berdasarkan letak episentrumnya, gempa
dibedakan menjadi dua, yaitu gempa yang episentrumnya di darat dan di dasar
laut. Ada kalanya gempa di dasar laut dapat mengakibatkan gelombang pasang air
laut secara tiba-tiba. Gelombang pasang semacam ini dinamakan Tsunami. Tinggi
gelombang laut saat terjadi tsunami dapat mencapai puluhan meter, sehingga
dalam waktu sesaat gelombang pasang ini dapat menghancurkan segala sesuatu yang
ada di wilayah pantai dan sekitarnya bahkan merenggut jiwa manusia.
Gunung api dan kaitannya dengan stuktur bumi
Gunungapi terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng yang terus menekan
sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan tentang gunungapi berawal
dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan dekat dengan
gunung api. Hal
tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia di dalam endapan vulkanik dan
sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia berupa
tulang belulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik.
Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah
benua, terbentuk akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua, terbentuk
akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua, busur tengah samudera, terjadi
akibat pemekaran kerak samudera dan busur dasar samudera yang terjadi akibat
terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.Pengetahuan tentang tektonik
lempeng merupakan pemecahan awal dari teka-teki fenomena alam termasuk deretan
pegunungan, benua, gempabumi dan gunungapi. Planet bumi mepunyai banyak cairan
dan air di permukaan. Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan
komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunung api
Beberapa
contoh gambar lempengan :
Panas bagian dalam bumi merupakan panas yang dibentuk selama pembentukan
bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bersamaan dengan panas yang timbul dari
unsure radioaktif alami, seperti elemen-elemen isotop K, U dan Th terhadap
waktu. Bumi pada saat terbentuk lebih panas, tetapi kemudian mendingin secara
berangsur sesuai dengan perkembangan sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi akibat
pelepasan panas dan intensitas vulkanisma di permukaan. Perambatan panas dari
dalam bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang
terpanaskan pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak
menyebar dan menyempit disekitarnya. Pada bagian atas mantel, sekitar 7 35 km
di bawah muka bumi, material-material tersebut mendingin dan menjadi padat,
kemudian tenggelam lagi ke dalam aliran konveksi tersebut.
Beberapa
bentuk gunung di Indonesia sebagai berikut :
Litosfir termasuk juga kerak umumnya mempunyai ketebalan 70 120 km dan
terpecah menjadi beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng
bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel. Bagian alas
litosfir melengser di atas zona lemah bagian atas mantel, yang disebut juga
astenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi pada saat atau dekat suhu dimana
mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya beberapa bagian astenosfir melebur,
walaupun sebagian besar masih padat. Kerak benua mempunyai tebal lk. 35 km,
berdensiti rendah dan berumur 1 2 miliar tahun, sedangkan kerak samudera lebih
tipis (lk. 7 km), lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200 juta tahun.
Kerak benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera karena perbedaan
berat jenis, dan keduanya mengapung di atas astenosfir.
Pergerakan
antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunung api berbeda :
1. Pemekaran kerak benua, lempeng
bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke
permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana
kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak
tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan
melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama
lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau
rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga
membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat
pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar
samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan
gunungapi perisai.
Cara
menanggulangi bencana
Gempa bumi
Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang
bersumber didalam bumi, merambat melalui permukaan, dan menembus bumi. Cara
yang paling sering dipakai untuk mengukur besar suatu gempa adalah skala
richter. Bentuk
kerusakan laingkungan akibat gempa :
1.
Rusaknya fasillitas lingkungan
2.
Amblesnya permukaan tanah
3.
Gempa bumi laut menghasilakn tsunami
Cara Mengurangi
resiko gempa bumi
1.
Memetakan gempa bumi
2.
Monitoring gempa bumi
3.
Memperkirakan gempa
4.
Penerangan tentang gempa
2. Mengatasi
gempa bumi
Langkah-langkah mengatasinya :
1.
Mengenal daerah rawan gempa
2.
Mengamati perilaku hewan
3.
Memahami tindakan-tindakan sebelum,
saat, dan setelah terjadi gempa bumi
4.
Penyelamatan dan pemulihan
Tindakan yang harus dilakukan :
1.
Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda-tenda
pengungsian bagi korban
2.
Melakukan penyelamatan
3.
Menyediakan bantuan medis
4.
Menyediakan MCK, air, makanan, dan
minuman
5.
Menyediakan pendidikan darurat
6.
Melakukan pemulihan psikologis pada
korban
7.
Memperbaiki dan membangun kembali
gedung, sarana, dan fasilitas lainnya.
Bencana Gunung
meletus
Sifat letusan gunung api terbagi menjadi dua, yaitu
effusive (meletus secara perlahan) dan eksplosif (meleeetus secara
meledak-ledak). Material-material yang dikeluarkan saat gunung meletus beruap
abu, pasir,batuan,krikil kecil, cairan-cairan silikat, solfatar, asam arang,
dan mofet. Tanda-tanda gunung meletus :
1. Terjadi
peningkatan suhu didaerah sekitar kawah
2. Sumber-simber
air yang kering
3. Sering
terjadi gempa vulkanik
4. Sering
terdengar suara gemuruh
5. Turunnya binatang-
binatang dari puncak didaerah kaki gunung
Kerusakan
lingkungan yang tejadi :
1. Timbul
banyak korban
2. Bertebaran
debu-debu gunung api yang dapat membahayakan penerbangan udara
3. Rusaknya
lahan pertanian
4. Rusaknya
semua material
5. Terbakarnya
hutan
6. Keringnya
sumber-sumber air
7. Rusaknya
lingkungan sekitar
Cara mengurangi resiko gunung api
1. Memanfaat
gunung api
2. Tidak
mengekploitasi gunung api
3. Memahami
bahaya letusan gunung api
F.
PENDEKATAN/STRTEGI/METODE
PEMBELAJARAN
1.
Pendekatan : Scientific
2.
Metode : Diskusi
dan eksperimen
3.
Model : Cooperative learning
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1.
Media
a.
Komputer
b.
LCD
2.
Alat dan Bahan
1)
Bola plastik
2) Gunting
3) Silet / cutter
4) Jangka
5) Kertas HVS
6) Sterofoam
7) Cat
8) Lem
9) Soda kue
10) Asam cuka
3.
Sumber Pembelajaran
a.
Buku IPA SMP kelas VIII
b.
LKS pembuatan struktur lapisan bumi
c.
LKS penentuan lokasi gempa
d.
LKS Pembuatan simulasi gunung api.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
Pertemuan
pertama (2 Jam Pelajaran)
Kegiatan
|
Langkah-langkah Model Cooperative Learning
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
|
·
Guru menyampaikan
informasi dan tujuan tentang
kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenai struktur bumi dan gempa bumi.
·
Guru memberi salah satu contoh bencana gempa bumi yang
melanda Indonesia.
·
Guru mengajukan
pertanyaan tentang
Dari contoh salah
satu bencana gempa bumi tersebut, dapatkah menyebutkan contoh kejadian
bencana gempa bumi yang lain di tanah air?
|
5 menit
|
Kegiatan Inti
|
Menyajikan informasi
|
·
Guru mengajukan
pertanyaan tentang
Dilapisan
bumi manakah makhluk hidup tinggal ?
Apakah bumi
berongga atau terdapat materi didalamnya?
·
Guru memberikan materi
mengenai
struktur lapisan bumi dan pengertian gempa bumi beserta jenis-jenis gempa
bumi.
|
10 menit
|
|
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar.
|
· Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok,
masing- masing kelompok 6 orang dengan pembagian 3 kelompok mendapat LKS
struktur bumi, 3 kelompok lainnya mendapat LKS penentuan titik lokasi gempa.
· Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS mengenai stuktur bumi dan penentuan
lokasi gempa bumi.
· Masing-masing
kelompok nantinya akan di mempresentasikan hasil percobaan yang
telah dilakukan
|
40 menit
|
|
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
|
· Siswa
melakukan percobaan pembuatan replika
lapisan bumi dengan kelompoknya sesuai dengan
literatur dan LKS yang telah ada.
· Siswa
melakukan percobaan penentuan lokasi
gempa dengan kelompoknya sesuai dengan LKS.
· Siswa mengamati
percobaan dan mencatat data
pengamatan pada kolom yang tersedia pada LKS.
· Siswa mendiskusikan
data
hasil percobaan bersama
anggota kelompoknya.
· Siswa membuat
kesimpulan mengenai struktur lapisan bumi maupun pecobaan penentuan
lokasi gempa.
· Siswa membuat presentasi dari hasil percobaan yang telah dilakukan.
|
|
|
Evaluasi
|
· Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan serta menjelaskan hasil
percobaannya di depan kelas.
· Siswa mendiskusikan hasil percobaan yang
dilakukan oleh kelompok lain (diskusi kelas).
· Guru memberikan soal post tes dari materi
seputar struktur bumi dan gempa bumi.
|
15 menit
|
Penutup
|
Memberikan penghargaan
|
· Siswa dan guru
mereview
hasil kegiatan pembelajaran .
· Guru memberikan penghargaan (misalnya
pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang
berkinerja baik
|
10 menit
|
2.
Pertemuan kedua (2 Jam Pelajaran)
Kegiatan
|
Langkah-langkah Model Cooperative Learning
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
|
· Guru menayakan kembali materi sebelumya
mengenai struktur bumi dan gempa bumi.
Sebutkan apa
saja struktur lapisan bumi !
Apakah
pengertian gempa bumi dan sebutkan jenis gempa bumi!
Apakah yang
dimaksud episentrum dan hiposentrum?
· Guru menyanyakan apakah masih ada murid
yang belum paham mengenai materi sebelumnya yakni struktur bumi dan gempa
bumi.
· Guru menyampaikan tujuan mempelajari gunung
api dan tindakn yang diperlukan untuk mengurangi resiko bencana.
· Guru menanyakan mengenai materi yang akan
dipelajari pada pertemuan ini
Apakah yang
dimaksud dengan gunung api?
Sebutkan
gunung api yang ada di Indonesia!
|
10 menit
|
Kegiatan Inti
|
Menyajikan informasi
|
· Guru menyampaikan materi mengenai gunung
api.
· Guru menyampaikan informasi tentang
kegiatan yang akan dilakukan yaitu eksperimen letusan gunung api.
· Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.
|
5 menit
|
|
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar.
|
· Siswa berdiskusi kelompok untuk mengkaji
LKS
· Siswa mengidentifikasi konsep yang harus
diperoleh melalui percobaan simulasi letusan gunung api.
· Siswa melakukan percobaan sesuai petunjuk
dalam LKS.
· Siswa mengamati percobaan dan mencatat data pengamatan pada kolom
yang tersedia pada LKS.
· Siswa mendiskusikan hasil percobaan yang
telah dilakukan.
· Siswa mendiskusikan reaksi apa yang terjadi
pada simulasi gunung api tersebut.
|
35 menit
|
|
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
|
· Siswa mengolah dan menganalisis data percobaan simulasi letusan gunung api
berdasarkan kejadian sesungguhnya.
· Siswa berdiskusi mengenai tindakan yang
diperlukan untuk mengurangi resiko bencana.
· Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan
yang ada pada LKS.
|
15 menit
|
|
Evaluasi
|
· Setiap
kelompok mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan.
· Setiap Siswa membuat kesimpulan tentang simulasi
gunung berapi dan kaitannya dengan kehidupan nyata.
· Siswa dan guru
mereview
hasil kegiatan pembelajaran
|
15 menit
|
Penutup
|
Memberikan
penghargaan
|
· Guru memberikan penghargaan (misalnya
pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang
berkinerja baik
· Siswa menjawab kuis tentang gunung api dan
tindakan yang diperlukan untuk mengurangi resiko bencana.
· Guru memberikan evaluasi mengenai stuktur bumi, gempa
bumi , dan gunung api .
|
10 menit
|
I.
PENILAIAN
1. Metode
dan bentuk instrument
Metode
|
Bentuk instrument
|
Non
tes (Observasi Sikap)
|
Lembar
pengamatan sikap dan rubrik
|
Tes
unjuk kerja
|
Lembar
penilaian saat melakukan percobaan pembuatan replika struktur bumi, penentuan titik gempa, dan simulasi
letusan gunung api beserta rubrik
|
Lembar
Kerja Siswa (LKS)
|
Tes pengetahuan
|
Lembar soal pengetahuan berupa post test dan lembar
soal evaluasi
|
a. Lembar
pengamatan sikap
· Sikap spiritual
a.
Teknik
Penilaian: observasi
b.
Bentuk Instrumen: Lembar observasi
Penilaian
Sikap Spiritual
Instrumen
Penilaian Diri: Digunakan
untuk menilai sikap spiritual peserta didik, dalam hal mengagumi lingkungan
bumi dan seisinya sebagai ciptaan Tuhan merupakan
wujud pengamalan agama yang dianutnya
Petunjuk: Penilaian dilakukan ketika siswa sedang
melakukan percobaan yaitu bagaimana siswa
mengagumi lingkungan pegunungan dan lingkungan sekitar sebagai ciptaan
Tuhan dan sebagai wujud pengamalan agama
yang Anda anut.
· Sikap sosial
a.
Teknik
Penilaian: Observasi
b.
Bentuk Instrumen: lembar
pengamatan
1) Pengamatan
perilaku ilmiah
No
|
Aspek yang dinilai
|
3
|
2
|
1
|
Keterangan
|
1.
|
Mengagumi
bumi sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
|
|
|
|
|
2.
|
Rasa
ingin tahu (curiosity)
|
|
|
|
|
3
|
Ketelitian
dan kehati-hatian dalam melakukan percobaan
|
|
|
|
|
4
|
Ketekunan
dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
|
|
|
|
|
5
|
Keterampilan
berkomunikasi
|
|
|
|
|
6
|
Kemampuan bekerjasama dengan kelompok.
|
|
|
|
|
Rubrik penilaian
perilaku
No
|
Aspek yang dinilai
|
Rubrik
|
1.
|
Mengagumi
bumi sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
|
3:
Menunjukkan kekaguman dan
rasa syukur terhadap bumi sebagai tempat hidup manusia dan
makhluk hidup dan meningkatkan
iman sesuai agama yang dianut, memiliki sifat merawat lingkungan sebagai
wujud rasa syukur.
2:
Belum menunjukkan kekaguman dan rasa syukur terhadap
bumi sebagai tempat hidup manusia dan makhluk hidup namun tertarik mempelajari fenomena alam tersebut dan
meningkatkan iman sesuai agama yang dianut, kurang memiliki sifat merawat
lingkungan sebagai wujud rasa syukur.
1:
Belum menunjukkan ekspresi kekaguman, atau menaruh minat terhadap fenomena alam di bumi, tidak memiliki kepedulian merawat lingkungan sebagai
wujud rasa syukur
|
2.
|
Menunjukkan
rasa ingin tahu
|
3:
Menunjukkan rasa ingin tahu dengan (banyak
bertanya, membuat variasi percobaan, dll) yang besar, antusias, aktif dalam
kegiatan kelompok
2:
Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
1:
Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat
|
3.
|
Ketelitian
dan kehati-hatian
|
3:
Mengamati hasil percobaan sesuai
prosedur, hati-hati dalam melakukan percobaan
2:
Mengamati hasil percobaan sesuai
prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan percobaan
1:
Mengamati hasil percobaan tidak sesuai
prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan percobaan
|
4.
|
Ketekunan
dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun
kelompok
|
3:
Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bias dilakukan,
berupaya tepat waktu
2:
Berupaya tepat waktu, tekun dalam menyelesaikan tugas, namun belum
menunjukkan upaya terbaikya
1: Tidak berupaya
sungguh-sungguh dalam menyelasikan tugas dan tugasnya tidak selesai
|
5.
|
Berkomunikasi
|
3: Aktif dalam tanya jawab, dapat
mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
2: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan
atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1: Tidak aktif dalam
tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, kurang menghargai
pendapat siswa lain
|
6.
|
Kemampuan bekerjasama dengan kelompok.
|
3: Berperan aktif dalam melakukan
setiap kegiatan percobaan, memiliki rasa peduli dengan teman satu kelompok
bahwa mereka adalah 1 team.
2: Berperan kurang aktif dalam melakukan setiap kegiatan
percobaan, melakukan pekerjaan jika disuruh oleh teman satu kelompok, kurang
memiliki rasa peduli dengan teman satu kelompok
1: Berperan pasif dalam melakukan setiap kegiatan
percobaan, tidak memiliki rasa peduli dengan teman satu kelompok dan tidak
ikut bekerja saat percobaan
|
b. Lembar
pengamatan ketrampilan
No
|
Aspek yang dinilai
|
3
|
2
|
1
|
Keterangan
|
1
|
Merangkai alat sesuai petunjuk LKS
|
|
|
|
|
2
|
Mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan
|
|
|
|
|
3
|
Kelengkapan mengisi lembar LKS
|
|
|
|
|
Rubrik Penilaian Keterampilan
1) Lembar
Penilaian dan rubrik Keterampilan Praktikum
No
|
Keterampilan yang dinilai
|
Skor
|
Rubrik
|
1.
|
Merangkai
alat sesuai petunjuk LKS
|
3
|
Penyusunan
alat dan bahan sesuai dengan petunjuk, hasilnya benar.
|
2
|
Penyusunan
alat dan bahan sesuai dengan petunjuk, hasilnya kurang tepat.
|
1
|
Tidak
mampu menyusun percobaan sesuai
petunjuk dan hasil tidak tepat.
|
2.
|
Mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan
|
3
|
Mampu
menjelaskan tujuan percobaan dan hasil percobaan yang
telah dibuat didepan kelas, menguasai materi yang dipresentasikan, dapat
menjawab pertanyaan dengan tepat, penampilan penuh percaya diri, dan diskusi
berjalan lancar.
|
2
|
Mampu
menjelaskan tujuan percobaan dan hasil percobaan yang
telah dibuat didepan kelas, kurang menguasai materi yang dipresentasikan,
dapat menjawab pertanyaan namun kurang tepat, penampilan kurang percaya diri.
|
1
|
Tidak mampu menjelaskan tujuan percobaan dan hasil percobaan yang
telah dibuat didepan kelas,tidak menguasai materi yang dipresentasikan, tidak
dapat menjawab pertanyaan dengan tepat, penampilan kurang percaya diri,
diskusi tidak berjalan.
|
3.
|
Kelengkapan mengisi lembar LKS
|
3
|
Melakukan petunjuk sesuai LKS dengan tepat, dapat
menjawab semua pertanyaan LKS dengan benar, dapat menyampaikan kesimpulan
dengan tepat.
|
2
|
Melakukan petunjuk sesuai LKS tetapi kurang tepat,
dapat menjawab beberapa pertanyaan LKS dengan benar, dapat menyampaikan kesimpulan
namun kurang tepat.
|
1
|
Tidak melakukan petunjuk sesuai LKS, tidak
menjawab pertanyaan LKS dengan benar,
hasil kesimpulan kurang tepat.
|
2)
Lembar penilaian dan rubrik mengomunikasikan
hasil penyelidikan
No.
|
Aspek yang dinilai
|
3
|
2
|
1
|
Keterangan
|
1.
|
Penguasaan konsep sains yang disampaikan
|
|
|
|
|
2.
|
Penampilan
|
|
|
|
|
3.
|
Tampilan presentasi
|
|
|
|
|
Rubrik penilaian mengomunikasikan hasil penyelidikan
No
|
Keterampilan yang dinilai
|
Skor
|
Rubrik
|
1.
|
Penguasaan konsep sains yang
disampaikan
|
3
|
Menguasai
konsep IPA dengan sangat baik, istilah-istilah yang digunakan benar
|
2
|
Menguasai
konsep IPA dengan baik, istilah-istilah yang digunakan benar,
|
1
|
Kurang
menguasai konsep IPA, istilah-istilah yang digunakan kurang tepat
|
2.
|
Penampilan
|
3
|
Penyampaian
mudah dipahami, sangat komunikatif dengan audiens, memberi kesempatan audiens
untuk berpikir
|
2
|
Penyampaian
mudah dipahami, komunikatif dengan audiens, kurang memberi kesempatan audiens
untuk berpikir
|
1
|
Penyampaian
tidak mudah dipahami, kurang komunikatif dengan audiens, kurang memberi kesempatan audiens untuk berpikir
|
3.
|
Tampilan presentasi
|
3
|
Tayangan/ tampilan
sangat menarik dan sesuai dengan materi
|
2
|
Tayangan/ tampilan
menarik, kurang sesuai dengan materi
|
1
|
Tayangan/ tampilan
kurang menarik, kurang sesuai dengan materi
|
c.
Lembar penilaian
LKS
No
|
Aspek yang dinilai
|
3
|
2
|
1
|
Keterangan
|
1
|
LKS percobaan replika struktur bumi
|
|
|
|
|
2
|
LKS percobaan penentuan titik gempa
|
|
|
|
|
3
|
LKS percobaan simulasi letusan gunung api
|
|
|
|
|
1) Lembar
Penilaian rubrik LKS
No
|
Keterampilan yang dinilai
|
Skor
|
Rubrik
|
1.
|
LKS percobaan replika struktur bumi
|
3
|
Menyelesaikan semua pertanyaan LKS dengan benar, hasil
replika struktur bumi menarik dan sesuai dengan aslinya, rapi, bersih,
|
2
|
Hanya dapat menyelesaikan beberapa pertanyaan LKS
dengan benar, hasil replika struktur bumi menarik namun kurang sesuai dengan
aslinya, kurang rapi dan bersih.
|
1
|
Tidak dapat menyelesaikan pertanyaan LKS dengan benar,
hasil replika struktur bumi kurang baik dan tidak sesuai dengan aslinya,
tidak rapi, dan kurang bersih.
|
2.
|
LKS percobaan penentuan titik gempa
|
3
|
Hasil percobaan sesuai petunjuk, dapat menjelaskan
mengenai titik episentrum, dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar,
produk yang dihasilkan sudah benar, rapi, dan bersih.
|
2
|
Hasil percobaan sesuai petunjuk, dapat menjelaskan
mengenai titik episentrum namun kurang tepat, dapat menjawab beberapa
pertanyaan dengan benar, produk yang dihasilkan kurang sesuai dengan
petunjuk, hasil percobaan kurang rapi dan bersih.
|
1
|
Hasil percobaan tidak sesuai petunjuk, tidak dapat
menjelaskan mengenai titik episentrum, tidak dapat menjawab semua pertanyaan
dengan benar, produk yang dihasilkan sangat berbeda dengan petunjuk.
|
3.
|
LKS percobaan simulasi letusan gunung api
|
3
|
Produk yang dihasilkan sesuai petunjuk dan benar ,
dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar, terampil melakukan simulasi
gunung meletus dengan benar, dapat mengaitkan simulasi gunung api dengan
kehidupan nyata, dapat menyampaikan tujuan percobaan dengan benar.
|
2
|
Produk yang dihasilkan kurang sesuai petunjuk, dapat
menjawab beberapa pertanyaan dengan benar, dapat melakukan simulasi gunung
meletus namun kurang tepat, dapat mengaitkan simulasi gunung api dengan
kehidupan nyata, dapat menyampaikan tujuan percobaan dengan benar.
|
1
|
Produk yang dihasilkan tidak sesuai petunjuk, tidak ada
pertanyaan yang dijawab dengan benar, tidak dapat melakukan simulasi gunung
meletus dengan benar, tidak dapat mengaitkan simulasi gunung api dengan kehidupan
nyata, dapat menyampaikan tujuan percobaan namun kurang tepat.
|
e.
Pengetahuan
a.
Teknik
Penilaian: tes tertulis
b.
Bentuk Instrumen: soal
uraian (post test)
c.
Kisi-kisi:
No.
|
Indikator
|
Butir Instrumen
|
-
|
Menyebutkan dan menjelaskan struktur lapisan
bumi
|
Soal tes
tulis nomor 1
|
-
|
Menjelaskan pada lapisan mana makhluk hidup dibumi
tinggal
|
Soal tes tulis nomor 2
|
-
|
Menjelaskan
penyebab gempa bumi
|
Soal tes tulis nomor 3
|
-
|
Menyebutkan
serta menjelaskan jenis-jenis gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya
|
Soal tes tulis nomor 4
|
-
|
Menjelaskan
cara menanggulangi tindakan yang
diperlukan untuk mengurangi resiko bencana
|
Soal tes
tulis nomor 5
|
Tes
Tulis: Digunakan untuk menilai pengetahuan peserta didik dalam memahami
struktur bumi serta bencana alam yang terjadi.
Soal post test
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
1.
Sebut dan jelaskan struktur lapisan bumi !
2.
Pada lapisan manakah mahkluk hidup dibumi tinggal? Kemukakan alasan anda!
3.
Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya gempa bumi!
4.
Sebut dan jelaskan jenis-jenis gempa bumi berdasarkan sebab terjadinya!
5.
Terjadinya bencana alam di tanah air menyebabkan duka mendalam bagi
korbannya, bagaimana cara kita untuk menangulangi bencana alam tersebut?
Rubrik
Penilaian:
No.
|
Jawaban
|
Skor Maksimal
|
1
|
1.
Kerak
bumi
Kerak bumi
merupakan bagian terluar (permukaan bumi). Lapisan ini sebagai tempat tinggal
bagi seluruh makhluk hidup.
2.
Selimut atau
selubung (mantel )
Selimut atau
selubung (mantel) merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan kerak bumi.
3.
Inti bumi
(core)
Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
Lapisa inti luar tebalnya 2.000 km dan inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk
bola.
|
5
|
2
|
Makhluk bumi tinggal di lapisan bumi paling
luar yakni lapisan kerak bumi. Lapisan ini sebagai tempat tinggal bagi
seluruh makhluk hidup, karena di lapisan kerak bumi terdapat unsur yang
membantu kehidupan makhluk hidup yakni air, sumber daya alam, yang dapat
memenuhi kehidupan makhluk hidup serta suhu lingkungan yang cocok ditinggali
makhluk hidup.
|
4
|
3
|
Penyebab terjadinya gempa bumi karena sentakan asli
yang bersumber dari dalam bumi merambat melalui permukaan lalu menerobos
permukaan kulit bumi karena keseimbangan yang terganggu.
|
2
|
4
|
Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu sebagai berikut.
· Gempa
tektonik yaitu
getaran gempa yang diakibatkan proses tektonik baik lipatan atau patahan
muka Bumi sehingga mengakibatkan pergeseran (dislokasi) lapisan-lapisan
batuan pembentuk litosfer.
· Gempa
vulkanik, yaitu getaran gempa yang menyertai aktivitas
gunung api, baik
sebelum maupun pada saat terjadi erupsi.
· Gempa
terban (runtuhan), yaitu gempa yang terjadi akibat
runtuhnya massa batuan mengisi ruang yang kosong dalam litosfer. Gempa ini
sering terjadi akibat ambruknya gua-gua kapur atau terowongan pertambangan
bawah tanah
|
5
|
5.
|
cara menanggulangi tindakan
yang diperlukan untuk mengurangi resiko bencana:
·
Mengenal daerah rawan gempa dan mengamati perilaku hewan
·
Memahami tindakan-tindakan
sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi
·
Penyelamatan dan pemulihan
·
Melakukan evakuasi dan mendirikan
tenda-tenda pengungsian bagi korban
·
Menyediakan bantuan medis, MCK, air, makanan, dan minuman serta pendidikan darurat
·
Melakukan pemulihan psikologis
pada korban
·
Memperbaiki dan membangun kembali
gedung, sarana, dan fasilitas lainnya.
|
4
|
|
Total skor maksimal
|
20
|
Kriteria penilaian
Nilai = x 100 = x 100
Instrumen soal
evaluasi
Petunjuk
:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dan benar dengan memberikan tanda
silang pada lembar jawaban !
1.
Dibawah ini merupakan
susunan struktur lapisan bumi yang benar adalah...
a.
Kerak bumi, core, dan inti bumi
b.
Kerak samudra , kerak benua, dan inti bumi
c.
Lapisan luar bumi, Kerak bumi, dan inti bumi
d.
Kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi
2.
Pada lapisan manakah makhluk hidup tinggal dibumi?
a.
Kerak bumi
b.
Inti bumi
c.
Mantel bumi
d.
Atmosfer
3.
Gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung api
disebut...
a.
Gempa bumi runtuhan
b.
Gempa bumi vulkanik
c.
Gempa bumi tektonik
d.
Gempa bumi terban
4.
Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur
gunung api berbeda, antara lain...
a.
Pemekaran
kerak benua, , kerak benua
menjauh satu sama lain, tumbukan antar kerak, dan Penebalan kerak samudera
b.
Penyempitan
kerak benua, tumbukan antar kerak, kerak benua
menjauh satu sama lain, dan Penipisan kerak samudera
c.
Pemekaran
kerak benua, tumbukan antar kerak, kerak benua
menjauh satu sama lain, dan Penipisan kerak samudera
d.
Pemekaran
kerak benua, tumbukan antar samudra, kerak benua
menjauh satu sama lain, dan Penipisan kerak samudera
5.
Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi adalah ….
a.
Membangun
bangunan didekat daerah mudah terkene bencana
b.
Perkuatan bangunan dengan mengikuti
standar kualitas bangunan
c.
Pembangunan fasilitas umum dengan standar
kualitas rendah.
d.
Membangun
bangunan seadanya
Kunci
jawaban soal pilihan ganda
No
|
Jawaban
|
Skor
|
1
|
D
|
1
|
2
|
A
|
1
|
3
|
B
|
1
|
4
|
C
|
1
|
5
|
B
|
1
|
Jumlah skor
|
5
|
Petunjuk : Jodohkan pernyataan dibawah ini dengan jawaban yang telah
disediakan !
No.
|
Pernyataan
|
Jawaban
|
1.
|
Bagian terluar (permukaan bumi) dengan tebal lapisan
mencapai 70 km
|
A. Core
B.Pemekaran
kerak benua
C.Gempa bumi terban
D. Kerak bumi
E.Penipisan
kerak samudera
F. Hiposentrum
|
2.
|
Lapisan yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi
dan nikel pada kedalaman 2900-5200 km
|
3.
|
Gempa yang
terjadi akibat runtuhnya massa batuan mengisi ruang yang kosong dalam litosfer
|
4.
|
Titik atau
garis dalam litosfer yang menjadi tempat terjadinya gempa
|
5.
|
Lempeng bergerak saling menjauh, maka magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk
busur gunung api tengah
samudera
|
Kunci jawaban
No
|
Jawaban
|
Skor
|
1
|
D
|
1
|
2
|
A
|
1
|
3
|
C
|
1
|
4
|
F
|
1
|
5
|
B
|
1
|
Jumlah skor
|
5
|
Petunjuk : Isilah pertanyaan ini dengan jawaban yang benar dan tepat !
1.
Dari
gambar dibawah ini sebut dan jelaskan bagian-bagian struktur lapisan bumi!
2.
Apa yang menyebabkan munculnya gunung api ?
3.
Apa yang menyebabkan terjadinya gempa bumi ?
4.
Sebutkan jenis gempa bumi menurut faktor penyebabnya!
5.
Sebut dan jelaskan pergerakan antar lempeng yang
menimbulkan empat busur gunung api berbeda!
No.
|
Jawaban
|
Skor Maksimal
|
1
|
·
Kerak bumi
Kerak bumi
merupakan bagian terluar (permukaan bumi). Lapisan ini sebagai tempat tinggal
bagi seluruh makhluk hidup.
·
Selimut atau selubung (mantel )
Selimut atau
selubung (mantel) merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan kerak bumi.
·
Inti bumi (core)
Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
Lapisa inti luar tebalnya 2.000 km dan inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk
bola.
|
5
|
2
|
Gunung
api terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng yang terus menekan sejak
jutaan tahun lalu hingga sekarang.
|
2
|
3
|
Penyebab terjadinya gempa bumi karena sentakan asli
yang bersumber dari dalam bumi merambat melalui permukaan lalu menerobos
permukaan kulit bumi karena keseimbangan yang terganggu.
|
3
|
4
|
Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu sebagai berikut.
· Gempa
tektonik yaitu
getaran gempa yang diakibatkan proses tektonik baik lipatan atau patahan
muka Bumi sehingga mengakibatkan pergeseran (dislokasi) lapisan-lapisan
batuan pembentuk litosfer.
· Gempa
vulkanik, yaitu getaran gempa yang menyertai aktivitas
gunung api, baik
sebelum maupun pada saat terjadi erupsi.
· Gempa terban
(runtuhan), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya massa
batuan mengisi ruang yang kosong dalam litosfer. Gempa ini sering terjadi
akibat ambruknya gua-gua kapur atau terowongan pertambangan bawah tanah
|
5
|
5.
|
Pergerakan antar lempeng yang menimbulkan empat
busur gunung api berbeda:
1. Pemekaran
kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan
magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah
samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana
kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak
tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke
permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama
lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan
atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma
sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang
rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat
pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar
samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan
gunungapi perisai.
|
5
|
|
Total skor maksimal
|
20
|
Kriteria penilaian
Nilai = x 100 = x 100
J.
INSTRUMEN SOAL
PENGETAHUAN
1. Lembar Kerja Siswa
Kegiatan 1
Tujuan :
Kegiatan
ini bertujuan untuk menentukan serta
membuat replika struktur lapisan bumi.
Alat dan Bahan :
·
Bola plastik
·
Silet / cutter
·
Paku
·
Palu
·
sterofoam
·
Cat
·
Papan kayu
·
Gagang kayu bekas
sapu
Langkah Kerja :
1. Hilangkan seperempat bagian bola plastik sehingga bola
plastik tinggal tiga perempat bagian.
2. Isilah bagian yang kosong pada bola tersebut dengan
sterofom
3. Bentuk dalam bola seolah-olah seperti struktur lapisan
bumi.
4. Berilah cat pada sterofom yang ada didalam bola plastik
(beri pewarnaan berbeda setiap lapisan struktur bumi).
5. Pasang gagang kayu bekas sapu untuk menyangga bola
plastik.
6. Pakulah papan kayu dengan gagang sapu agar replika
struktur lapisan bumi dapat berdiri.
7. Gambarkan replika struktur bumi hasil percobaan yang
telah dibuat kedalam tabel hasil pengamatan.
8. Sebutkan apa saja struktur lapisan bumi yang ada pada
hasil percobaan dan beri keterangan!
Tabel
Pengamatan 1
Gambar pengamatan
|
Keterangan
|
|
|
9.
Buatlah kesimpulan dari
data atau hasil percobaan di atas.
Pertanyaan :
1.
Sebutkan
bagian-bagian dari struktur bumi beserta penjelasannya!
2.
Pada lapisan
manakah semua mahluk hidup di bumi tinggal dan Apa yang menyebabkan makhluk
hidup di bumi tinggal pada lapisan bumi tersebut?
3.
Apakah didalam inti
bumi (core) terdapat kehidupan?
4.
Apa yang menyebabkan bumi berlapis ?
2. Lembar Kerja Siswa Kegiatan
2
Tujuan :
Untuk menemukan episentrum suatu gempa
bumi
Alat dan
bahan:
·
Jangka sorong
·
Kertas hvs
·
Penggaris
·
spidol
Langkah
kerja:
1). Lipatlah kertas hvs menjadi 4 bagian yang sama besar
2). Tentukan titik a pada salah satu bagian kertas, setelah kertas dibagi menjadi
4 bagian.
3). Tandai stasiun A, B, C padakertas. Mulailah dengan
menandai sebuah titik 2,5 cm diatas titik tengah kertas. Ini adalah stasiun A.
Gambar B dan C menggunakan a sebagai petunjuk, dengan peta dibawah ini.
4). Para ilmuan mengetahui berapa cepat gelombang P dan S
berjalan dengan menghitung jarak episentrum gempa dengan mengukur perbedaan
waktu datangnya gelombang P dan S pada stasiun mereka. Gunakan tabel berikut
ini untuk mencatat jarak episentrum dari setiap stasiun.
Distance to epicenter (in km)
|
Different in arrival waves P
– and S-waves (in sec)
|
200
|
40
|
300
|
60
|
400
|
80
|
500
|
100
|
600
|
120
|
5).
Konversikan setiap satuan jarak dengan cm, sehingga data dapat digunakan pada
peta. Gunakan skala 1 cm =100 km. Data ini akan menjadi nilai radius setiap
lingkaran pada langkah 6.
6). Pada peta, buatlah sebuah
lingkaran sekeliling stasiun A, seperti gambar dibawah ini.
7). Ulangi langkah 6 dengan dua
stasiun lainnya
8). Lokasi episentrum gempa
bumi X adalah titik dimana tiga lingkaran berpotongan. Tandai titik itu dengan
X (titik episentrum).
9). Gambarkan serta hitung
jarak episentrum gempa dibawah ini:
No
|
Perbedaan
waktu
|
A (S)
|
B (S)
|
C (S)
|
1.
|
60
|
100
|
80
|
2.
|
80
|
80
|
100
|
3.
|
120
|
60
|
60
|
4.
|
100
|
120
|
80
|
5.
|
100
|
40
|
60
|
( Ingat jarak
diubah ke skala cm , 1 cm = 100 km)
10).
Penetuan jarak epientrim dengan menghubungkan garis X hasil perpotongan 3
lingkaran ke stasiun A,B, dan C membentuk segitiga, dan sisi miring sebagai
jarak episentum dapat dicari menggunakan rumus pytagoras.
11).
Tentukan apakah setiap data diatas terdapat lingkaran yang berpotogan
ketiganya?
12
). Tuliskan hasil percobaan diatas pada tabel dibawah ini
No
|
Radius A
(Cm)
|
Radius B
(Cm)
|
Radius C
(Cm)
|
Jarak
episentrum (cm)
|
1.
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
13).
Dari hasil percobaan diatas, maka apa pengertian episentrum dan hiposentrum?
Dapatkah semua jenis gempa menggunakan metode perhitungan seperti ini?
14).
Jelaskan dari setiap data yang diperoleh pada percobaan diatas!
15).
Buatlah kesimpulan dari data atau hasil percobaan untuk setiap kejadian gempa diatas!
3. Lembar Kerja Siswa
Kegiatan 3
Tujuan :
Untuk mengetahui dan membuat simulasi letusan
gunung api.
Alat dan bahan:
• Pasir secukupnya
• 1 botol cuka
• Soda kue
• Kain
Langkah
kerja:
1. Berilah pewarna
pada cuka dengan warna merah.
2. Letakkan botol
asam cuka dengan posisi tutup telah terbuka.
3. Tutupi botol asam cuka tersebut dengan gundukan pasir,
dengan bagian tutup botol tidak terkena pasir.
4. Buatlah gundukan pasir tersebut menyerupai bentuk gunung
berapi. Seperti gambar dibawah ini
5. Bungkus bubuk soda kue ke dalam kain.
6. Mulailah simulasi letusan gunung api dengan memasukkan
soda kue yang telah dibungkus kain kedalam botol cuka.
7. Amati apa yang terjadi setelah soda kue dimasukkan
kedalam botol cuka!
8. Tuliskan hasil percobaan yang telah dilakukan kedalam
tabel pengamatan tersebut
No
|
Waktu pengamatan
|
Hasil pengamatan
|
Kaitannya dalam kejadian sesungguhnya
|
1.
|
Sebelum soda kue dimasukkan kedalam botol cuka
|
|
|
2.
|
Saat soda kue dimasukkan kedalam botol cuka
|
|
|
3.
|
Setelah soda kue dimasukkan kedalam botol cuka
|
|
|
9. Dari hasil percobaan diatas, reaksi apakah yang
menyebabkan asam cuka dapat bereaksi dengan soda kue?
10. Sebutkan apa saja
dampak positif dan dampak negatif letusan gunung api dalam kehidupan!
11. Apakah yang harus
dilakukan untuk mengurangi resiko bencana?
12. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini!